Rabu, 03 April 2013

15 mitos seputar ninja 150 rr


1. Mitos : oli samping racing (yang berbahan baku minyak kastor) juga bisa untuk pemakaian harian
Fakta : salah
Penjelasan:
Minyak kastor sulit untuk tercampur dengan bensin. Oli ini akan membentuk lapisan film di permukaan logam. selesai balap, semua bagian mesin yang terlumasi dengan oli harus dibersihkan, karena minyak kastor akan mengerak dan bersifat lengket. Untuk harian, lama kelamaan akan merusak mesin.
2. Mitos : oli mesin 2 tak perlu ditambah aditif
Fakta : salah
Penjelasan :
Oli mesin 2 tak hanya melumasi kopling dan gearbox, berbeda dengan oli mesin 4 tak, jadi tidak perlu ditambah dengan aditif. Aditif justru membuat oli terlalu licin dan bisa menyebabkan kopling selip.
3. Mitos : lebih baik menggunakan oli mesin yang lebih kental (SAE lebih tingg)
Fakta : salah
Penjelasan :
Kerenggangan antar part (clearance) di mesin sudah diukur oleh pabrik dan sudah ditentukan tingkat kekentalan oli mesin yang cocok. Gunakan tingkat kekentalan oli seperti yang direkomendasikan oleh pabrik (lihat ke buku manual)
4. Mitos : menggunakan bensin oktan tinggi akan menambah performa mesin.
Fakta : belum tentu
Penjelasan :
Untuk mesin yang memiliki rasio kompresi diatas 9:1, maka itu betul. Tapi untuk mesin dengan rasio kompresi di bawahnya, maka penggunaan BBM oktan tinggi tidak akan membawa pengaruh apapun ke mesin, selain emisi gas buangnya lebih bersih. Bahkan jika oktan terlalu tinggi, maka akan ada sisa BBM yang tidak terbakar dan menyebabkan penumpukan kerak pada ruang bakar. Apabila mesin dengan rasio kompresi 7,2:1 diisi dengan Pertamax dan ridernya mengatakan ada peningkatan tenaga, maka bisa dipastikan bahwa itu adalah sugesti.
5. Mitos : ganti koil racing akan meningkatkan performa mesin
Fakta : belum tentu
Penjelasan :
Koil racing memang akan menghasilkan api yg lebih besar. Tapi tanpa disertai dengan suplai BBM & udara yang memadai, justru akan membuat pembakaran menjadi terlalu kering. Pernah dicoba oleh Sportisi Motosport, dengan main colok koil aftermarket tanpa ada ubahan di sektor lain, power RR malah justru turun 0,5 dk.
6. Mitos : ganti busi yang apinya lebih besar akan meningkatkan performa mesin
Fakta : belum tentu
Penjelasan :
Apabila sebelum ganti busi, karburator diseting basah maka ganti busi yang kemampuannya lebih tinggi memang ada pengaruhnya terhadap kemampuan mesin. Tapi apabila setingan karbu sebelumnya sudah tepat, maka penggantian busi yang apinya lebih besar tidak akan membawa pengaruh apa-apa.
7. Mitos : menutup HSAS akan menambah power mesin.
Fakta : salah
Penjelasan :
Menutup HSAS memang akan membuat akselerasi di RPM bawah menjadi lebih cepat, sedangkan power dan top speed tetap sama saja. Harap diingat bahwa HSAS hanya bekerja di RPM bawah.
8. Mitos : memajukan waktu pengapian akan meningkatkan performa mesin
Fakta : belum tentu
Penjelasan :
Mengubah timing pengapian pada mesin standar belum tentu bisa meningkatkan performa mesin. Waktu pengapian yang terlalu maju (advance) malah mengurangi tenaga mesin atau mesin susah langsam atau bahkan tidak mau bekerja. Waktu pengapian yang terlalu mundur (retard) bahkan bisa lebih berbahaya untuk mesin, piston bisa jebol karena timing pengapian yang tidak tepat.
9. Mitos : ganti membran dengan bahan yang lebih kaku akan meningkatkan performa mesin
Fakta : belum tentu
Penjelasan :
Untuk mesin standar, penggunaan membran dengan bahan yang lebih kaku seperti serat karbon justru akan membuat tarikan motor makin berat, karena perbedaan tekanan pada ruang engkol mesin standar kurang kuat untuk membuka lidah membran serat karbon. Pengecualian untuk mesin yang sudah dikorek/modif.
10. Mitos : perubahan ukuran pilot jet dan main jet setelah ganti knalpot racing adalah sama untuk tiap motor
Fakta : belum tentu
Penjelasan :
Perubahan ukuran PJ/MJ harus mengikuti permintaan mesin sesudah ganti knalpot racing. Tiap merk dan jenis knalpot racing memiliki karakternya masing-masing dan tentu juga menuntut jumlah pasokan BBM & udara yang berbeda-beda juga.
11. Mitos : mengganti karburator dengan venturi yang lebih besar akan meningkatkan kecepatan
Fakta : belum tentu
Penjelasan :
Karburator venturi yang lebih besar memang akan meningkatkan top speed di arena balap. Tapi untuk keperluan harian di dalam kota, tentu akan lebih merugikan di kecepatan akselerasi. Apalagi jika perubahannya hanya di sektor karbu dan knalpot saja.
12. Mitos : bubut magnet akan meningkatkan performa mesin
Fakta : belum tentu
Penjelasan :
Untuk di arena balap, itu betul. Di balapan RPM selalu tinggi. Tapi untuk harian, motor justru akan kehilangan torsi dan akan sangat merepotkan.
13. Mitos : mematikan fungsi Super KIPS dan menyetingnya dalam posisi katup terbuka akan meningkatkan kemampuan motor
Fakta : belum tentu
Penjelasan :
Untuk keperluan balap, memang betul. Karena di balapan RPM selalu tinggi, sehingga Super KIPS akan selalu terbuka. Tapi untuk pemakaian harian, akan membuat RPM bawahnya akan ngempos dan akan memboroskan BBM karena rider pasti akan langsung menarik gas untuk mendapatkan RPM yang tinggi.
14. Mitos : cara mengerem yang benar dalam keadaan darurat adalah sampai roda mengunci
Fakta : salah
Penjelasan :
Justru roda yang mengunci akan membuat motor tergelincir dan akan sulit untuk dikendalikan, terutama di jalan basah. Usahakan jangan sampai roda mengunci ketika kita mengerem. Ini memang perlu latihan, kecuali kalau motor kita sudah dilengkapi dengan ABS (Anti-lock Braking System).
15. Mitos : Ninja 150 adalah motor yang boros
Fakta : belum tentu
Penjelasan :
Boros dilihat dari sisi mana? Dalam kondisi standar saja, Ninja 150 sanggup menempuh 30 km untuk 1 liter BBM. Bandingkan dengan kompetitornya yang sama-sama 150cc tapi bermesin 4 tak. Kompetitor menempuh 35 km per liter BBM. Ninja 150 bisa menggunakan premium karena rasio kompresi yang 7,2:1, sedangkan yang 4 tak harus menggunakan pertamax karena rasio kompresinya yang 11:1. Oli samping Ninja 150 pun sangat irit, sanggup menempuh 1.500 km per liter oli samping (dalam kondisi mesin standar). Tentu pengecualian kalau sudah dimodif/diseting balap dan sering buat kebut-kebutan…

Cara Paling Mudah Membuat Tarikan Motor Matic Menjadi Panjang


Sebagai seorang bikers yang mempunyai tunggangan masing masing selalu saja merasa kurang puas terhadap performa motornya, khususnya bagi mereka yang menggunakan kendaraan Matic. Banyak cara yang dilakukan untuk merubah performa kendaraan mulai daeri segi penampilan luar dengan mengganti striping standar ke dalam striping variasi atau thailand, hingga dari tampilan dalam mesin, atau istilah gaul nya "mengorek mesin". Untuk motor matic hal yang paling penting diperhatikan adalah bagian v-belt dan bagian roller. Dalam hal ini untuk para bikers yang ingin meningkatkan performa dari motor matic anda diantaranya anda dapat merubah bagian Roller, sebelum kita membahas lebih dalam, mungkin diantara bikers ada yang belum mengetahui fungsi dari Roller tersebut.


Fungsi roller pada motor matic adalah untuk memberikan tekanan keluar pada variator hingga dimungkinkan variator dapat membuka dan memberikan sebuah perubahan lingkar diameter lebih besar terhadap belt drive sehingga motor dapat bergerak. Kinerja variator ini sangat ditentukan oleh Roller, baik itu bentuk maupun bahan roller, dan yang terpenting adalah berat dari roller.
Bentuk roller yang baik harus lah berbentuk bundar, bentuk bundar dan sempurna mempermudah pergerakan dari variator, bila bentuknya sudah tidak bundar, maka sudah waktunya Anda mengganti Roller motor matic Anda. Bahan yang dipergunakan biasanya terbuat dari bahan teflon karena sifatnya yang licin, keras, dan tahan panas.



Prinsip kerja Roller pada dasarnya sebetulnya mirip sekali dengan Gear set, pada motor yang memiliki system penggerak rantai. Karena skutik menggunakan V-belt didalam menggerakan roda dengan melalui perputaran Kruk as roda yang sebelumnya diputar oler V-belt. 

Cara Meningkatkan Performa, Akselarasi dan top speed
Untuk para bikers yang Sebagai seorang bikers yang mempunyai tunggangan masing masing selalu saja merasa kurang puas terhadap performa motornya, khususnya bagi mereka yang menggunakan kendaraan Matic. Banyak cara yang dilakukan untuk merubah performa kendaraan mulai daeri segi penampilan luar dengan mengganti striping standar ke dalam striping variasi atau thailand, hingga dari tampilan dalam mesin, atau istilah gaul nya "mengorek mesin". Untuk motor matic hal yang paling penting diperhatikan adalah bagian v-belt dan bagian roller. Dalam hal ini untuk para bikers yang ingin meningkatkan performa dari motor matic anda diantaranya anda dapat merubah bagian Roller, sebelum kita membahas lebih dalam, mungkin diantara bikers ada yang belum mengetahui fungsi dari Roller tersebut.


Fungsi roller pada motor matic adalah untuk memberikan tekanan keluar pada variator hingga dimungkinkan variator dapat membuka dan memberikan sebuah perubahan lingkar diameter lebih besar terhadap belt drive sehingga motor dapat bergerak. Kinerja variator ini sangat ditentukan oleh Roller, baik itu bentuk maupun bahan roller, dan yang terpenting adalah berat dari roller.
Bentuk roller yang baik harus lah berbentuk bundar, bentuk bundar dan sempurna mempermudah pergerakan dari variator, bila bentuknya sudah tidak bundar, maka sudah waktunya Anda mengganti Roller motor matic Anda. Bahan yang dipergunakan biasanya terbuat dari bahan teflon karena sifatnya yang licin, keras, dan tahan panas.



Prinsip kerja Roller pada dasarnya sebetulnya mirip sekali dengan Gear set, pada motor yang memiliki system penggerak rantai. Karena skutik menggunakan V-belt didalam menggerakan roda dengan melalui perputaran Kruk as roda yang sebelumnya diputar oler V-belt. 

Cara Meningkatkan Performa, Akselarasi dan top speed
Untuk para bikers yang ingin matic nya menjadi kencang atau nyaman berkendara si sesuai medan, langkah berikut ini semoga dapat membantu memecahkan solusi anda. Dikarenakan roller sangat berpengaruh terhadap perubahan variabel dari variator, tentu akan sangat berpengaruh terhadap performa motor matic. Aselerasi dan Top Speed sulit didapatkan secara bersamaan dalam hal ini sebuah motor matic tanpa meningkatkan kinerja dapur pacu. Dalam meng-”utak-atik” roller, Anda hanya akan dihadapkan pada dua pilihan yaitu : “Aselerasi” atau “Top Speed”.

Bila kita sering melakukan perjalanan di dalam kota, melewati kemacetan, kondisi yang “stop and go”, dan jarak yang tidak terlalu jauh, pilihan Anda sebaiknya adalah Aselerasi. Aselerasi akan lebih baik bila Roller memiliki berat lebih ringan. Misalnya, bila berat standard dari roller yang dipergunakan adalah 13 Gram, Anda akan mendapatkan sensasi aselerasi ini dengan menggunakan roller 12 Gram.

Namun jikaAnda sering melakukan perjalanan antar kota dengan jarak yang cukup jauh atau bahkan touring dengan rekan – rekan Anda. Pilihan Top Speed lebih cocok dipergunakan. Sama dengan contoh kasus diatas, Top speed yang lebih baik akan Anda peroleh dengan mengganti Roller dengan yang lebih berat dari berat standard, misalnya dengan Roller 14 Gram. Biasanya performa seperti ini banyak diterapkan oleh kendaraan matic Yamaha Mio dan Honda Beat maupun Vario.

Cara Membeersihkan Roller 
Semakin sering motor dipakai makai akan semakin kotor bagian dalam mesin, begitupun dengan Roller. Kebanyakan dari Roller yang lama belum diganti akan menjadi terkikis dan tidak bundar lagi. Membersihkan Roller secara berkala juga sangat diperlukan, dengan menggunakan bensin dan kuas, Anda dapat menghilangkan debu-debu dan kotoran yang menempel. Untuk beberapa jenis motor matic yang memerlukan pelumasan (grease) pada roller, memerlukan pemeriksaan dan perawatan lebih sering dari pada yang tidak menggunakan pelumasan.

Bentuk Roller yang sudah tidak bulat



Untuk Roller yang sudah memiliki bentuk tidak bundar presisi lagi,sebaiknya harus diganti dengan yang baru, karena jika tida diganti kemungkinan besar akan berpengaruh terhadap kinerja V-belt dan bagian bagian yang mendukung berputarnya roda. matic nya menjadi kencang atau nyaman berkendara si sesuai medan, langkah berikut ini semoga dapat membantu memecahkan solusi anda. Dikarenakan roller sangat berpengaruh terhadap perubahan variabel dari variator, tentu akan sangat berpengaruh terhadap performa motor matic. Aselerasi dan Top Speed sulit didapatkan secara bersamaan dalam hal ini sebuah motor matic tanpa meningkatkan kinerja dapur pacu. Dalam meng-”utak-atik” roller, Anda hanya akan dihadapkan pada dua pilihan yaitu : “Aselerasi” atau “Top Speed”.

Bila kita sering melakukan perjalanan di dalam kota, melewati kemacetan, kondisi yang “stop and go”, dan jarak yang tidak terlalu jauh, pilihan Anda sebaiknya adalah Aselerasi. Aselerasi akan lebih baik bila Roller memiliki berat lebih ringan. Misalnya, bila berat standard dari roller yang dipergunakan adalah 13 Gram, Anda akan mendapatkan sensasi aselerasi ini dengan menggunakan roller 12 Gram.

Namun jikaAnda sering melakukan perjalanan antar kota dengan jarak yang cukup jauh atau bahkan touring dengan rekan – rekan Anda. Pilihan Top Speed lebih cocok dipergunakan. Sama dengan contoh kasus diatas, Top speed yang lebih baik akan Anda peroleh dengan mengganti Roller dengan yang lebih berat dari berat standard, misalnya dengan Roller 14 Gram. Biasanya performa seperti ini banyak diterapkan oleh kendaraan matic Yamaha Mio dan Honda Beat maupun Vario.

Cara Membeersihkan Roller 
Semakin sering motor dipakai makai akan semakin kotor bagian dalam mesin, begitupun dengan Roller. Kebanyakan dari Roller yang lama belum diganti akan menjadi terkikis dan tidak bundar lagi. Membersihkan Roller secara berkala juga sangat diperlukan, dengan menggunakan bensin dan kuas, Anda dapat menghilangkan debu-debu dan kotoran yang menempel. Untuk beberapa jenis motor matic yang memerlukan pelumasan (grease) pada roller, memerlukan pemeriksaan dan perawatan lebih sering dari pada yang tidak menggunakan pelumasan.

Bentuk Roller yang sudah tidak bulat



Untuk Roller yang sudah memiliki bentuk tidak bundar presisi lagi,sebaiknya harus diganti dengan yang baru, karena jika tida diganti kemungkinan besar akan berpengaruh terhadap kinerja V-belt dan bagian bagian yang mendukung berputarnya roda.